*Mantra*


Bersama Cuaca Tak terukur dalam Rumah-rumah Bisu
Roh bergegas ke-oase Cinta dalam Kesunyian
Berjalan Merdeka Menciumi Sesuatu
Tata kala Jam Dinding menuai Harapan


Hujan sebagai penyampai syair mantra
Dalam sebuah Ruangan yang kosong dan hampa
Terucap sebuah Mantra-mantra tak beraturan
Di depan Buku-buku yang Berserakan

Di saat tubuh mulai menggeliat
Mata melirik pada sebuah Tulisan abstrak
Mulut pun terbungkam...
Hati pun tercengang...
Saat segala kehendak Bermunculan

Muncar,18Jan2018
"A_Bolang"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"CADRE"

PK PMII Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Galang Donasi