PMII: LSM SEBAGAI TEROBOSAN MEMBENTUK INTELEKTUAL ORGANIK
![]() |
Suasana diskusi Oleh Tim Media PMII UNTAG BANYUWANGI |
Menjadi sebuah keharusan mengadakan agenda diskusi dalam mengasah nalar kritis di ruang-ruang diskusi untuk menciptakan pertanyaan baru bahkan meredefinisi ulang relevansi teori-teori pada ruang dan waktu yang terus maju ini.
Lingkar sinau Mahasiswa (LSM) adalah forum diskusi yang diusung Komisariat PMII Untag 45 Banyuwangi untuk menghidupkan kembali marwah mahasiswa sebagai insan intelektual terutama dalam aspek sosial.
Menurut Ketua Komisariat Sahabat Zainullah "Agenda diskusi akan kami massifkan untuk membentuk kultur intelektual yang organik supaya beriringan dengan nilai dasar pergerakan yg sudah ada di PMII"
Acara berlangsung disekretariat PMII Untag Banyuwangi pada (06/09). Selain menghidupkan kembali kajian-kajian ke-ilmuan juga untuk memperkenalkan PMII pada mahasiswa Untag Banyuwangi.
Sebagai ketua bidang advokasi dan gerakan defit ismail menuturkan "komitmen PMII yang termaktub dalam tujuan PMII di Anggaran Dasar organisasi untuk membentengi dan memperjuangkan cita-cita kemerdekaan indonesia".
Menyambung apa yang disampaikan sahabat defit, menjadi sebuah berkah PMII bisa hadir dikampus untag dan bisa menjalankan proses kaderisasi hingga saat ini "Saya bersyukur bisa berproses di PMII, Selain memproleh Sahabat, jejaring, juga yang paling bermanfaat adalah PMII mampu membuka lanskape pengetahuan yang luas" imbuh sahabat Zainullah.
"Harapannya forum diskusi ini mampu secara istikomah kami jalankan dikepengurusan. dengan kajian dari segala disiplin pengetahuan yang nantinya bisa bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sosial kader"
Diskusi dengan tema "Pemuda milenial dan tanggung jawab sosial" mulai pada pukul 19:00 Bertempat di beskem pmii untag 45 banyuwangi. Ada 2 narasumber yg akan mengisi diskusi malam ini yaitu:
1. Sahabat khamid selaku mabinkom pmii untag 45 banyuwangi.
2. Sahabat mustofa sering di paanggil sahabat tuples selaku Ketua LAKPESDAM.
Sahabat mustofa selaku pemateri menyampaikan "Bawasanya pemuda milinial harus mempunyai jiwa sosial. Saat ini adanya teknologi pemuda tingkat kemanusiannya mulai menurun. di karnakan pemuda hanya memikirkan pribadinya masing-masing"
Oleh karna itu menset seperti ini harus bisa di rubah supaya generasi pemuda milinial tidak suram. Berawal dari keingin pemuda harus sering membaca dan mendiskusikan aspek sosial selaku generasi milinial dan harus ada keperdulian- keperdulian yg timbul dari pemuda milinial, Manfaatkan media sosial dengan sebaik mungkin supaya kita bisa mendapat info dan bisa mendiskusikan permasalahan sosial khususya di banyuwangi selaku kita masyarakat banyuwangi.
Sahabat khamid memaparkan "aktivis atau kader PMIItidak boleh terpengaruh pada media sosial, harus di analisa dan tidak boleh meninggalkan nilai dasar pergeran selaku kader pmii. Pemuda harus bisa ber intelektual yang tinggi dan berjiwa sosial"
Sangat penting sekali bagi pemuda bisa memunculkan gerakan advokasi apa lagi banyak terjadi konflik di banyuwangi misal permasalahan tambang di tumpang pitu dan kasus pak satumin yg dikriminalisasi oleh perhutani. Pemuda harus tajam analisanya untuk menerawang konflik seperti itu, selama ini pemuda lemah di rana analisa oleh karna itu kita selaku pemuda generasi milinial harus peka terhasap aspek-aspek sosial.
Diskusi malam itu menarik beberapa pemateri menyampaikan dari sudut yg berbeda, Ada yg dari segi sosial dan gerakan advokasi. Harapan pemateri forum seperti ini sering di hidupkan dan pemateri ber stetmen bawasanya siap ketika di ajak berdiskusi seperti ini apa lagi di beskem pmii.
"Tidak cuman di beskem pmii di warung kopi atau anjang sana di rumah sahabat/i pmii untag supaya menyakinkan kepada orang tua bawasanya ilmu ASWAJA harus bisa di amalkan ke orang lain" ujar sahabat khamid
Penulis : Uwil (/*)
Komentar
Posting Komentar
Kritik dan Saran Sangat Di Butuhkan Untuk Membangun Blog