Tepat 88 Hari PMII Banyuwangi di Lantik Nyaris Mati Suri
![]() |
Pelantikan PC. PMII Banyuwangi |
Orang bijak mengatakan “Pemimpin terbaik dalam sejarah memahami pentingnya memberikan motivasi dan arah yang jelas untuk mencapai tujuan yang lebih besar”.
Pemimpin yang kerdil akan kehilangan keyakinan dan kepercayaan dari orang-orang yang dipimpinnya, sementara pemimpin besar terlihat seperti nyaris tanpa usaha sedikitpun dalam memimpin.
Pikiran, tindakan dan karakter dari ke-pemimpinan, entah itu baik ataupun buruk, tentu sangat mempengaruhi mundur dan majunya sebuah organisasi. Untuk itu Anda harus menunjukkan kualitas terbaik dari seorang pemimpin, agar mendorong orang-orang untuk meneladani Anda.
Hari ini rabu (19/06) tepat ke 88 hari PC. PMII Banyuwangi di lantik Pada sabtu (23/03) nyaris tanpa kontribusi apapun. Sebagai organisasi dengan jargon Salam Pergerakan tapi tanpa ada gerakan menjadi titik tumpul kualitas intelektual, penguasaan wacana, serta matinya gagasan-gagasan untuk membangun daerah.
Mari kita urai selama 88 hari hanya ada 1 agenda seremonial yang itupun di laksanakan oleh Kopri PC. PMII Banyuwangi dalam memperingati hari kartini. Lalu bagaimana dengan pendampingan kaderisasi ?
Kerja-kerja pendampingan dilakukan hanya pada agenda folmal MAPABA, PKD, RTK, dan RTAR yang berikutnya PC. PMII Banyuwangi hanya numpang mejeng logo di acara organ lain.
Penulis ingat betul dalam sambutannya ketua umum PB. PMII sahabat Agus Herlambang memotivasi kader bahwa PC. PMII Banyuwangi adalah cabang yang besar terbukti telah mengantarkan kader terbaiknya menduduki kepemimpinan organisasi tingkat provinsi.
Pesan yang paling berat dari Agus Herlambang (red.) adalah beliau jauh-jauh ingin melantik sendiri pengurus cabang jangan sampai perjuangannya melantik setelah dilantik tidak ada gerakan apapun.
Saya tidak akan berbicara PC. PMII Banyuwangi dalam panggung dinamika kabupaten terkait santernya isu Pilkada kabupaten, ekspansi industri Danone yang memprivatisasi air, konflik angraria baik perampasan ruang hidup, penurunan status kawasan hutan, pengrusakan gunung, kebijakan zonasi dalam pendidikan, dll. Tanpa korekasi dan kontribusi gagasan apapun. Lalu diletakkan dimanakah ide-ide intelektual organisasi ?
Hingga sekarang PC PMII Banyuwangi tidak melaksanakan sistem kaderisasi dengan baik, lebih parah lagi PC PMII Banyuwangi selaku panutan komisariat dan rayon se-banyuwangi tidak melaksanakan proker dengan baik, Apakah ini yang dinamakan kaderisasi yang baik. padahal tonggak kaderisasi sangat penting dalam ke pmii-an.
Sebagai sebuah organisasi, PMII perlu fokus pada tiga hal. Pertama, kaderisasi. Kedua, ideologisasi. Ketiga, gerakan nyata. Komponen tiga hal itulah yang seharusnya terkolaborasi dengan baik untuk tujuan yang lebih kreatif dan inovatif, baik di internal maupun eksternal organisasi, jika tidak terkolaborasi, maka akibatnya selalu terjebak pada kegiatan-kegiatan formal.
Di era milenial seperti sekarang ini, kader PMII juga harus sadar, bahwa tantangan dalam kaderiasasi lebih besar dibandingkan sebelumnya. Mengacu pada tiga hal di atas, kaderisasi PMII harus fokus pada sektor ideologisasi religiusitas, gerakan nyata yang aplikatif, kreatif dan inovatif, terutama di fakultas dan jurusan umum. Mereka menginginkan siraman keteduhan. Sementara dari kader PMII tidak hadir di sana. Akibatnya seperti sekarang, kita lihat bersama bahwa kampus, fakultas dan jurusan umum banyak dikader oleh organisasi-organisasi transnasional ekstremis.
Maka saya selaku kader PMII Untag 45 banyuwangi menuntut PC PMII Banyuwangi secepatnya melaksanakan MUSPINCAP karena ruh kaderisasi dan gerakan ada dalam MUSPINCAP supaya kader bisa mempunyai buku saku kaderisasi khusus lokal Banyuwangi tersebut.
Akhir kata, Kritik dan Saran dalam tulisan ini sangat di butuhkan untuk mendialektika-kan ide menjadi gagasan real. Niatkan semata-mata membangun organisasi.
Oleh Defit Ismail
Komentar
Posting Komentar
Kritik dan Saran Sangat Di Butuhkan Untuk Membangun Blog